bewara ka sadaya dulur di MOON

Minggu, 21 Juli 2013

INFO & BERITA SEPUTAR GENG MOTOR 2013

Geng Motor Bandung masih BrutalSelasa, 14 Mei 2013 Metrotvnews.com, Bandung: Keberadaan komunitas motor, atau identik dengan sebutan geng motor di Bandung, dan sekitarnya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, aktivitas mereka tetap meresahkan masyarakat, karena ulahnya yang menjurus pada tindak kriminalitas. Merampok, menjambret, dan menganiaya. Bahkan memerkosa korbannya disertai dengan tindak kekerasan sudah menjadi hal lumrah bagi komunitas, yang namanya variatif. Di antaranya, exalt to coitus (XTC), Brigadir Gestapu (Briges), grab on road (GBR), dan M2R (Moonraker). Konon, aktivitas anggota geng motor yang didominasi kalangan remaja, mulai dari pelajar SMP dan SLTA, di jalanan kini tidak sebrutal tahun-tahun sebelumnya. Namun, tetap saja peristiwa kriminal yang melibatan kalangan remaja anggota geng motor, tetap terjadi. Termasuk berbuat onar di jalanan. Hingga saat ini keberadaan geng motor di Bandung, selain wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk paling sadis dan brutal. Kekerasan para geng motor terakhir terjadi di kawasan Braga, Kota Bandung, sepekan lalu. Korban Jimmy, 46, warga Cibaduyut, Kota Bandung, harus dirawat intensif di rumah sakit akibat dianiaya segerombolan geng motor yang berjumlah lebih dari 10 orang. Mereka tidak mengambil motor ayah dari dua orang anak itu, sebagainya ciri khas mereka yang selalu merampas kendaraan milik korbannya. Fokusnya melakukan menganiayaan, “Ketika itu saya bermaksud pulang ke rumah di Jl Cibaduyut, setelah bekerja sebagai guru musik di kawasan Dalem Kaum, Kota Bandung. Tiba-tiba, geng motor menghadang saya. Mereka tanpa basa basi langsung menganiaya saya. Untungnya, ada petugas SPBU di Jl Naripan memberikan pertolongan. Saya pun diantar beberapa warga ke rumah,” kisah Jimmy. NP, 35, mantan anggota Briges dan XTC menjelaskan Sekarang teman-teman junior saya tidak mungkin berbuat seperti hal-hal yang mengarah pada kriminal. "Itu (tidak berbuat kejahatan dan onar di jalanan), sudah menjadi komitmen bersama,” ujar lelaki berbadan kurus itu. ND juga mengisahkan, cara perekrutan juga berbeda dengan awal 2000-an. “Kita harus berantem dengan teman anggota geng motor, setelah sebelumnya diharuskan menenggak minuman keras. Ada, temen saya saat masih duduk di bangku SMA berinisial BT, hingga saat ini terganggu jiwanya akibat sering menerima pukulan teman-temannya sendiri,” tuturnya. Sementara untuk menjadi anggota XTC harus mengikuti penggojlogan di Lembang. Mekanismenya tidak jauh dengan komunitas geng motor lainnya. “Untuk ketahanan fisik, calon anggota ditendang, diinjak, dan dipukul para senior. Dan, harus bisa mengendarai motor di malam hari tanpa menggunakan rem dan lampu,” ujar BD, yng kini masih aktif di salah satu komunitas geng motor. Bahkan, mereka diharuskan memusuhi polisi, sekaligus diwajibkan menguasai jalanan di pusat Kota Bandung, seperti Jl Sunda, Lombok, Sumatra, dan Jl Ir Juanda (Dago). Di samping harus melawan pada orang tua, serta berlaku jahat dan berbuat onar di jalanan, terutama di tengah malam. (Eriez M Rizal) Editor: Edwin Tirani SILAHKAN KOMEMTAR AGAN-AGAN :)